Jumat, 27 Maret 2015

KEADAAN KEGIATAN AGROINDUSTRI DI SEMBALUN, LOMBOK TIMUR, NUSA TENGGARA BARAT

MAKALAH SISTEM-SISTEM AGROINDUSTRI

KEADAAN KEGIATAN AGROINDUSTRI DI SEMBALUN, LOMBOK TIMUR, NUSA TENGGARA BARAT





OLEH

BAIQ DENDE NOVITASARI
C1J011014















PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2014


PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sembalun merupakan kawasan yang paling dekat dengan gunung rinjani. Sembalun memiliki panorama yang indah beserta tanah yang subur. Tak heran jika Sembalun merupakan daerah penghasil rempah terbesar di Nusa Tenggara Barat serta pemasok buah-buahan untuk seluruh Lombok. Di tempat ini banyak terhampar ladang kentang, bawang, arcis, tomat dan sayur-sayuran lainnya. Maka sudah pasti di sembalun memiliki daerah ladang pertanian yang cukup luas. Sehingga menempatkan nama sembalun sebagai tempat pertanian yang paling produktif di Lombok, NTB.
Pertanian dalam pengertian yang luas mencakup semua kegiatan yang melibatkan pemanfaatan makhluk hidup (termasuk tanaman, hewan, dan mikrobia) untuk kepentingan manusia. Dalam arti sempit, pertanian juga diartikan sebagai kegiatan pemanfaatan sebidang lahan untuk membudidayakan jenis tanaman tertentu, terutama yang bersifat semusim. Usaha pertanian diberi nama khusus untuk subjek usaha tani tertentu. Kehutanan adalah usaha tani dengan subjek tumbuhan (biasanya pohon) dan diusahakan pada lahan yang setengah liar atau liar(hutan).
Apabila seorang petani memandang semua aspek ini dengan pertimbangan efisiensiuntuk mencapai keuntungan maksimal maka ia melakukan pertanian intensif   (intensive farming ). Usaha pertanian yang dipandang dengan cara ini dikenal sebagai  agribisnis. Program dan kebijakan yang mengarahkan usaha pertanian ke cara pandang demikian dikenal sebagai intensifikasi. Karena pertanian industrial selalu menerapkan pertanian intensif, keduanya sering kali disamakan. Sisi pertanian industrial yang memperhatikan lingkungannya adalah pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture).
Pertanian berkelanjutan, dikenal juga dengan variasinya seperti pertanian organik atau permakultur, memasukkan aspek kelestarian daya dukung lahan maupun lingkungan dan pengetahuan lokal sebagai faktor penting dalam perhitungan efisiensinya. Akibatnya, pertanian berkelanjutan biasanya memberikan hasil yang lebih rendah daripada pertanian industrial. Pertanian modern masa kini biasanya menerapkan sebagian komponen dari kedua kutub "ideologi" pertanian yang disebutkan di atas. Selain keduanya, dikenal pula bentuk pertanian ekstensif (pertanian masukan rendah) yang dalam bentuk paling ekstremdan tradisional akan berbentuk pertanian subsisten, yaitu hanya dilakukan tanpa motif bisnisdan semata hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau komunitasnya.Sebagai suatu usaha, pertanian memiliki dua ciri penting: selalu melibatkan barang dalam volume besar dan proses produksi memiliki risiko yang relatif tinggi. Dua ciri khas ini muncul karena pertanian melibatkan makhluk hidup dalam satu atau beberapa tahapnya dan memerlukan ruang untuk kegiatan itu serta jangka waktu tertentu dalam proses produksi. Beberapa bentuk pertanian modern (misalnya budidaya alga, hidroponika) telah dapat mengurangi ciri-ciri ini tetapi sebagian besar usaha pertanian dunia masih tetap demikian.

Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah
1.    Pentingnya Manajemen Usahatani.
2.    Kondisi Petani.
3.    Penerapan Manajemen Usahatani.

Metode Penulisan
Adapun metode penulisan yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah searching, browsing, studi lapangan dan wawancara kepada salah satu pemilik usaha pertanian yang ada di Sembalun.


PEMBAHASAN
Sembalun merupakan pemasok bahan pertanian terbesar di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Sembalun memiliki beberapa komoditas pertanian unggulan antara lain: daun bawang, kentang, strawberry, tomat, kol, kembang kol, cabai merah besar, melon dan bawang putih. Komoditas terbesar yang dihasilkan petani sembalun adalah bawang putih dan kentang, sedangkan wisata agroindustri yang terbesar adalah strawberry.
Petani sembalun memiliki ladang masing-masing, yang mana masing-masing petani memiliki 3 petak lahan pertanian. Satu petak lahan memiliki luas rata-rata 24 are. Petani di sembalun tidak memiliki naungan khusus untuk melanjutkan usaha taninya, melainkan usaha ini dilakukan sendiri dengan modal sendiri. Namun, untuk penanaman kentang petani sembalun memiliki mitra kerjasama yaitu PT. Indofood. Sistem yang diberlakukan adalah sistem bagi hasil, atau istilah yang dikenal petani sembalun adalah persenan. Persenan disini diartikan sebagai setiap 14 kw kentang , persenan yang harus dibayar petani untuk mengembalikan biaya produksi adalah 10%.  Dimana 14 kw biasanya diistilahkan dengan 1 kw, jadi setiap 1 kw petani berkewajiaban untuk mengembalikan 10%. Adapun bahan produksi yang didapatkan dari mitra adalah bibit kentang, pupuk dan obat. Mitra yang terjun ke petani sembalun adalah pengusaha pertanian sembalun yang bertindak sebagai perantara antar mitra dan petani lainnya disembalun.
Akibat tidak adanya suatu ikatan yang menaungi petani-petani disembalun, maka pertanian disembalun per musim menghasilkan produk pertanian yang berbeda. Setiap musim penghujan, petani sembalun serempak menanam padi sebagai pangan pokok masyarakatnya. Tiga bulan setelah panen, para petani mulai dengan menanam berbagai sayuran dengan variasi yang dapat dilustrasikan sebagai berikut:



Petani
Per tiga bulan dalam satu tahun
1
2
3
4
1
Padi
Kentang
padi
kol
2
Padi
bawang putih
padi
kembang kol
3
Padi
daun bawang
padi
sayur

Pada penanaman musim ke dua dan ke empat, petani menanam tanaman yang berbeda namun sebagian besar menanam tanaman yang sama. Dengan pembagian sebagai berikut: misalnya dari 100 petani 30 diantaranya menanam kentang, 30 lainnya menanam bawang putih dan sisanya menanam daun bawang. Namun saat menanam padi, seluruh petani yang ada disembalun serentak menanam. Untuk tanaman wisata strawberry, ditanam pada lahan-lahan pariwisata. Lahan yang dimaksudkan adalah lahan yang dekat dengan penginapan atau villa yang ada di sembalun.
Lahan petani sembalun biasanya terbagi atas 3 tempat, yaitu: ladang, sawah, dan sawah terasering atau kebun yang berada di bukit/dikaki bukit. Lahan inilah yang digunakan petani untuk bertani dan memvariasikan tanamannya setiap musimnya. Satu lahan dengan luas 24 are dapat menghasilkan 2 ton tomat siap jual. Dengan keuntungan saat panen bagus berkisar Rp.10-15 juta per satu musim tanaman. Untuk tomat dihargai Rp.10 ribu sehingga untuk 2 ton menjadi Rp.20 juta (bruto). Namun apabila hasil panen kurang baik, maka petani akan mendapat keuntungan sekitar 4 juta (keuntungan bersih). Pada dasarnya petani sembalun menggunakan lahannya sepanjang tahun dengan berbagai variasi penanaman.
Hasil pertanian sembalun akan didistribusikan ke seluruh Lombok dan bahkan luar daerah seperti bali dan kawasan pulau sumbawa. Hasil pertanianya dijual pada pengepul atau tengkulak. Pengepul ini memiliki pangsa pasar tersendiri. Biasanya pengepul dibagi atas tiga kawasan, yaitu: untuk kawasan Lombok, sumbawa dan daerah bali. Sehingga pendistribusian hasil pertanian ini akan menyebar menyeluruh ke beberapa kawasan. Kawasan terdekat yang biasanya ada beberpa penjual langsung membeli pada petani sembalun adalah penjual di sekitar kawasan aik mel dan kawasan sekitar Lombok Timur yang dekat dengan Sembalun. Berikut gambar lahan sawah di daerah Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8vnDx14VaKUMj0Mb6YcyPYgn0V3D-8YmRPgGodDX2inoPNcR99CVZ4d8TObEm-2c3FU7BdtsqHRemmsWs_qVTZ-oREipQ-XEn0uQPYv9WQvtQM8lbCJT6600P8BKjf0OLjEiYQC4Jgpx_/s1600/IMG_2062.JPG
Sumber: lombokcomunity.com
Adapun alat-alat pertanian yang ada disembalun masih minim. Karena keadaan lahan yang terpisah-pisah, petani pun enggan menggunakan alay-alat modern untuk menangani tanamannya. Adapun alat-alat yang biasa digunakan petani adalah traktor dan alat penyemprot pupuk atau tanaman obat.



KESIMPULAN

Berdasarkan beberapa uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pertanian di Sembalun belum dikelola dengan manejemen usaha tani yang baik, karena usaha tani yang baik memiliki naungan sebagai kepala yang mengatur agar menekan resiko gagal produksi dan produksi tanaman agro yang tinggi. Dengan adanya kepala pengatur usaha tani ini, akan memudahkan penyaluran aspirasi petani kepada pemerintah. Kemudian kerjasama dengan mitra dapat menekan biaya produksi namun minim keuntungan yang diperoleh. Maka dirasa perlu membentuk kelompok usaha tani besar yang dapat menaungi usaha-usaha tani kecil yang ada di Sembalun tersebut, dan menambah mitra kerjasama petani.

1 komentar:

  1. Saya ingin berbagi di sini tentang bagaimana Tuan Pedro memberi saya pinjaman sebesar £820.000,00 untuk memperluas bisnis saya dengan tingkat pengembalian tahunan 2%. Saya sangat bersyukur dan saya pikir saya harus membagikannya di sini. Berikut alamat emailnya: pedroloanss@gmail.com / WhatsApp +393510140339 jika ada di sini yang mencari suku bunga pinjaman yang terjangkau.

    BalasHapus