MAKALAH SISTEM-SISTEM AGROINDUSTRI
KEADAAN KEGIATAN AGROINDUSTRI DI SEMBALUN, LOMBOK
TIMUR, NUSA TENGGARA BARAT
OLEH
BAIQ
DENDE NOVITASARI
C1J011014
PROGRAM
STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS
TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS
MATARAM
MATARAM
2014
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Sembalun
merupakan kawasan yang paling dekat dengan gunung rinjani. Sembalun memiliki
panorama yang indah beserta tanah yang subur. Tak
heran jika Sembalun merupakan daerah penghasil rempah terbesar di Nusa Tenggara
Barat serta pemasok buah-buahan untuk seluruh Lombok. Di tempat ini banyak
terhampar ladang kentang, bawang, arcis, tomat dan sayur-sayuran lainnya. Maka
sudah pasti di sembalun memiliki daerah ladang pertanian yang cukup luas. Sehingga
menempatkan nama sembalun sebagai tempat pertanian yang paling produktif di
Lombok, NTB.
Pertanian
dalam pengertian yang luas mencakup semua kegiatan yang melibatkan pemanfaatan
makhluk hidup (termasuk tanaman, hewan, dan
mikrobia) untuk
kepentingan manusia. Dalam arti sempit, pertanian juga diartikan sebagai
kegiatan pemanfaatan sebidang lahan
untuk membudidayakan jenis tanaman tertentu, terutama yang bersifat semusim.
Usaha pertanian diberi nama khusus untuk subjek usaha tani tertentu. Kehutanan
adalah usaha tani dengan subjek tumbuhan (biasanya pohon) dan
diusahakan pada lahan yang setengah liar atau liar(hutan).
Apabila
seorang petani memandang semua aspek ini dengan pertimbangan efisiensiuntuk
mencapai keuntungan maksimal maka ia melakukan pertanian intensif
(intensive farming ). Usaha pertanian yang dipandang
dengan cara ini dikenal sebagai
agribisnis. Program
dan kebijakan yang mengarahkan usaha pertanian ke cara pandang demikian dikenal
sebagai intensifikasi. Karena pertanian industrial
selalu menerapkan pertanian intensif, keduanya sering kali disamakan. Sisi
pertanian industrial yang memperhatikan lingkungannya adalah pertanian berkelanjutan
(sustainable agriculture).
Pertanian
berkelanjutan, dikenal juga dengan variasinya seperti pertanian organik
atau permakultur, memasukkan
aspek kelestarian daya dukung lahan maupun lingkungan dan pengetahuan lokal
sebagai faktor penting dalam perhitungan efisiensinya. Akibatnya, pertanian
berkelanjutan biasanya memberikan hasil yang lebih rendah daripada pertanian industrial.
Pertanian modern masa kini biasanya menerapkan sebagian komponen dari kedua
kutub "ideologi" pertanian yang disebutkan di atas. Selain keduanya,
dikenal pula bentuk pertanian ekstensif
(pertanian masukan rendah) yang dalam bentuk paling ekstremdan tradisional akan
berbentuk pertanian
subsisten, yaitu hanya dilakukan tanpa motif bisnisdan semata
hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau komunitasnya.Sebagai suatu usaha,
pertanian memiliki dua ciri penting: selalu melibatkan barang dalam volume
besar dan proses produksi memiliki risiko yang relatif tinggi. Dua ciri khas
ini muncul karena pertanian melibatkan makhluk hidup dalam satu atau beberapa
tahapnya dan memerlukan ruang untuk kegiatan itu serta jangka waktu tertentu
dalam proses produksi. Beberapa bentuk pertanian modern (misalnya budidaya alga, hidroponika) telah
dapat mengurangi ciri-ciri ini tetapi sebagian besar usaha pertanian dunia
masih tetap demikian.
Tujuan
Adapun
tujuan dari makalah ini adalah
1. Pentingnya
Manajemen Usahatani.
2. Kondisi
Petani.
3. Penerapan
Manajemen Usahatani.
Metode
Penulisan
Adapun
metode penulisan yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah searching,
browsing, studi lapangan dan wawancara kepada salah satu pemilik usaha
pertanian yang ada di Sembalun.
PEMBAHASAN
Sembalun merupakan pemasok bahan
pertanian terbesar di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Sembalun memiliki beberapa
komoditas pertanian unggulan antara lain: daun bawang, kentang, strawberry,
tomat, kol, kembang kol, cabai merah besar, melon dan bawang putih. Komoditas
terbesar yang dihasilkan petani sembalun adalah bawang putih dan kentang, sedangkan
wisata agroindustri yang terbesar adalah strawberry.
Petani sembalun memiliki ladang
masing-masing, yang mana masing-masing petani memiliki 3 petak lahan pertanian.
Satu petak lahan memiliki luas rata-rata 24 are. Petani di sembalun tidak
memiliki naungan khusus untuk melanjutkan usaha taninya, melainkan usaha ini
dilakukan sendiri dengan modal sendiri. Namun, untuk penanaman kentang petani
sembalun memiliki mitra kerjasama yaitu PT. Indofood. Sistem yang diberlakukan
adalah sistem bagi hasil, atau istilah yang dikenal petani sembalun adalah
persenan. Persenan disini diartikan sebagai setiap 14 kw kentang , persenan
yang harus dibayar petani untuk mengembalikan biaya produksi adalah 10%. Dimana 14 kw biasanya diistilahkan dengan 1
kw, jadi setiap 1 kw petani berkewajiaban untuk mengembalikan 10%. Adapun bahan
produksi yang didapatkan dari mitra adalah bibit kentang, pupuk dan obat. Mitra
yang terjun ke petani sembalun adalah pengusaha pertanian sembalun yang
bertindak sebagai perantara antar mitra dan petani lainnya disembalun.
Akibat tidak adanya suatu ikatan yang
menaungi petani-petani disembalun, maka pertanian disembalun per musim
menghasilkan produk pertanian yang berbeda. Setiap musim penghujan, petani
sembalun serempak menanam padi sebagai pangan pokok masyarakatnya. Tiga bulan
setelah panen, para petani mulai dengan menanam berbagai sayuran dengan variasi
yang dapat dilustrasikan sebagai berikut:
Petani
|
Per tiga bulan dalam
satu tahun
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
|
1
|
Padi
|
Kentang
|
padi
|
kol
|
2
|
Padi
|
bawang putih
|
padi
|
kembang kol
|
3
|
Padi
|
daun bawang
|
padi
|
sayur
|
Pada penanaman musim ke dua dan ke
empat, petani menanam tanaman yang berbeda namun sebagian besar menanam tanaman
yang sama. Dengan pembagian sebagai berikut: misalnya dari 100 petani 30
diantaranya menanam kentang, 30 lainnya menanam bawang putih dan sisanya
menanam daun bawang. Namun saat menanam padi, seluruh petani yang ada
disembalun serentak menanam. Untuk tanaman wisata strawberry, ditanam pada
lahan-lahan pariwisata. Lahan yang dimaksudkan adalah lahan yang dekat dengan
penginapan atau villa yang ada di sembalun.
Lahan petani sembalun biasanya
terbagi atas 3 tempat, yaitu: ladang, sawah, dan sawah terasering atau kebun
yang berada di bukit/dikaki bukit. Lahan inilah yang digunakan petani untuk bertani
dan memvariasikan tanamannya setiap musimnya. Satu lahan dengan luas 24 are
dapat menghasilkan 2 ton tomat siap jual. Dengan keuntungan saat panen bagus
berkisar Rp.10-15 juta per satu musim tanaman. Untuk tomat dihargai Rp.10 ribu
sehingga untuk 2 ton menjadi Rp.20 juta (bruto). Namun apabila hasil panen
kurang baik, maka petani akan mendapat keuntungan sekitar 4 juta (keuntungan
bersih). Pada dasarnya petani sembalun menggunakan lahannya sepanjang tahun
dengan berbagai variasi penanaman.
Hasil pertanian sembalun akan
didistribusikan ke seluruh Lombok dan bahkan luar daerah seperti bali dan
kawasan pulau sumbawa. Hasil pertanianya dijual pada pengepul atau tengkulak.
Pengepul ini memiliki pangsa pasar tersendiri. Biasanya pengepul dibagi atas
tiga kawasan, yaitu: untuk kawasan Lombok, sumbawa dan daerah bali. Sehingga
pendistribusian hasil pertanian ini akan menyebar menyeluruh ke beberapa
kawasan. Kawasan terdekat yang biasanya ada beberpa penjual langsung membeli
pada petani sembalun adalah penjual di sekitar kawasan aik mel dan kawasan
sekitar Lombok Timur yang dekat dengan Sembalun. Berikut gambar lahan sawah di
daerah Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat:
Sumber: lombokcomunity.com
Adapun alat-alat pertanian yang ada
disembalun masih minim. Karena keadaan lahan yang terpisah-pisah, petani pun
enggan menggunakan alay-alat modern untuk menangani tanamannya. Adapun
alat-alat yang biasa digunakan petani adalah traktor dan alat penyemprot pupuk
atau tanaman obat.
KESIMPULAN
Berdasarkan beberapa uraian diatas,
maka dapat disimpulkan bahwa pertanian di Sembalun belum dikelola dengan
manejemen usaha tani yang baik, karena usaha tani yang baik memiliki naungan
sebagai kepala yang mengatur agar menekan resiko gagal produksi dan produksi
tanaman agro yang tinggi. Dengan adanya kepala pengatur usaha tani ini, akan
memudahkan penyaluran aspirasi petani kepada pemerintah. Kemudian kerjasama
dengan mitra dapat menekan biaya produksi namun minim keuntungan yang diperoleh.
Maka dirasa perlu membentuk kelompok usaha tani besar yang dapat menaungi
usaha-usaha tani kecil yang ada di Sembalun tersebut, dan menambah mitra
kerjasama petani.
Saya ingin berbagi di sini tentang bagaimana Tuan Pedro memberi saya pinjaman sebesar £820.000,00 untuk memperluas bisnis saya dengan tingkat pengembalian tahunan 2%. Saya sangat bersyukur dan saya pikir saya harus membagikannya di sini. Berikut alamat emailnya: pedroloanss@gmail.com / WhatsApp +393510140339 jika ada di sini yang mencari suku bunga pinjaman yang terjangkau.
BalasHapus